Monday 23 January 2017

Sindrom Tiba-tiba Sholeh

Beberapa hari yang lalu saya melihat postingan instagram story salah satu kakak tingkat di kampus, postingan itu isinya "mendekati OSCE ada #sindromtiba-tibasholeh" kurang lebih seperti itulah kurang lebihnya. Menurut saya itu.... lucu banget, hahaha. Jadi, sebenernya saya juga gatau apakah ada sindrom/penyakit seperti itu atau tidak dalam dunia kesehatan atau psikologis. Sindrom di mana orang-orang berubah menjadi lebih baik saat akan ada ujian yang menghadang didepannya. Tapi sadar gak sadar saya sendiri ngalamin 'sindrom' tersebut, wkwk.



Sedikit cerita, jadi OSCE itu apa sih? OSCE adalah suatu singkatan dari Objective Structured Clinical Examination, apa itu? Intinya mah OSCE itu ujiannya anak-anak kesehatan, seperti pendidikan dokter, dokter gigi, perawat, dsb. OSCE itu bisa dibilang kayak 'pura-pura jadi dokter/perawat/dsb', ada banyak stase/kelas yang akan dilalui oleh para mahasiswa dengan kasus yang bermacam-macam pula, mahasiswa harus mampu melakukan pemeriksaan di setiap stase. Walaupun OSCE di kampus kami hanya berbobot 2 - 3 sks, tapi tetap saja OSCE ini sangat membuat jantung kami berdegup kencang, tangan kaki dingin, frekuensi pernapasan meningkat, bahkan yang lebih parah, kami dapat melupakan hal-hal yang sudah kami pelajari 'naudzubillah'.

Maka, setiap akan diadakan ujian ini, para mahasiswa sangat rajiiiiiin sekali beribadah :) tiba-tiba jadi rajin bangun pagi, sholat malam. tiba-tiba jadi sering ngaji quran. tiba-tiba jadi pengen jamaahan terus. tiba-tiba setiap abis sholat pake dzikir terus doanya panjang. tiba-tiba .... *isi sendiri*. Sebenernya bukan ujian OSCE doang sih yang memicu adanya sindrom ini, tapi ujian-ujian lain pun bisa memicu adanya sindrom ini, yagak-yagak.

Alhamdulillah, seenggaknya ketika kita hendak menghadapi ujian, kita ingat kepada Allah, kita meminta bantuan kepada Allah. Bayangin aja kalo misalnya tiba-tibanya bukan tiba-tiba sholeh, tapi tiba-tiba lupa Allah, kan bahaya. tiba-tiba ke dukun, tiba-tiba lupa sholat karena mempersiapkan ujian, dan tiba-tiba lainnya. Kita harus bersyukur, jika ketika hendak menghadapi ujian kita hanya meminta kepada Allah bukan kepada yang lain. Tapi... perlu diingat nih teman-teman (dan khususnya saya sendiri) setelah selesai mengerjakan ujian tersebut kalau bisa sindrom tiba-tiba itu jangan hilang, gimana caranya supaya setelah minta bantuan dengan Allah jangan lupain Allah, teruuus menerus kebiasaan Sholeh kita menjelang ujian itu kita pertahankan terus dan ditingkatkan setiap waktu.
Masa iya setelah kita mohon mohon tapi setelah itu kita lupa sih? Abis minta tolong ke orang lain masa mau lupain kebaikan orang tersebut?


Gaje ya? saya mah emang gaje orangnya sotoy lagi.
orang gaje dan sotoy ingin mengundurkan diri
wassalamualaikum :)

0 comments:

Post a Comment