Asahlah Pisaumu

Rasanya baru kemarin lulus SMA, eh sekarang udah kuliah aja. Rasanya baru kemarin masuk semester satu, eh sekarang udah jadi kakak tingkat aja. Rasanya baru kemarin hari Senin, kok sekarang udah hari Sabtu aja. Sering sekali saya memikirkan hal-hal seperti ini, waktu berjalan begitu cepatnya. Setiap haripun pasti ada keinginan-keinginan yang ingin dilakukan untuk keesokan hari.

Kadang, merasa iri dengan teman-teman yang bisa berprestasi lebih. Wah, dia ngajinya hebat, dia rajin puasa, rajin sholat sunnah, wah kakak itu sudah ke Jepang, kakak itu sudah ke Dubai, Dia sudah ikutan lomba di mana-mana, enaak yaa jadi dia, jalan-jalan terus. Kadang saya ingin menjadi seperti
mereka, bisa ini bisa itu. Memang sifat manusia seperti itu, naluri akan eksistensinya akan tetap ada kapanpun di manapun. Tetapi kebanyakan manusia tidak tau apa yang mereka lakukan untuk menjadi seseorang yang keren seperti itu. Kita tidak tau mungkin mereka hanya tidur 3-5 jam setiap harinya, kita tidak tau berapa banyak buku yang ia habiskan dalam satu minggu. Mungkin kita hanya melihat hasilnya saja, tidak tau bagaimana perjuangan mereka untuk mendapatkan predikat seperti itu. Seberapa banyak kegagalan yang mereka buat, kita tidak tahu.

Seseorang pasti ingin menjadi yang lebih baik dari pada hari ini untuk kedepannya, sudah pasti semua orang bisa berubah untuk menjadi lebih baik. tetapi, lihatlah keseriusannya untuk berubah, kadang kita sering meminta yang terlalu berlebihan pada Tuhan kita. tetapi kita tidak melaksanakan perintahnya. kita ingin menjadi orang sukses, tetapi kita tidak melakukan apa yang dilakukan orang sukses. kita ingin menjadi seorang penulis, tetapi tidak mau membaca buku. kita ingin menjadi dokter, tapi tidak ingin belajar ilmu itu. Jelas, itu akan sulit untuk diwujudkan.

Pisau, semakin diasah ia maka semakin baik pula ia. Semoga kita semua tidak hanya berwacana ingin berubah, tetapi kita bisa mewujudkannya keinginan-keinginan itu, walaupun sulit.